1437H
Hari yang lalu gema takbir berkumandang di sentaro alam, walau di desaku kini gema takbir agak sedikit – dikit malu hingga kalah dengan meriahnya petasan. Gemuruh jalan raya menjadi hiasan wajib dikala lebaran itu tiba. Banyak cerita yang beredar kemana – mana dari mulai pemudik yang tiada, bensin yang langka hingga pegawai pertamina yang siap siaga di sepanjang titik macet di pantura.
Aku disini.
Di desa kecil yang penuh cerita dari problematika sampai hura – huranya yang tak kalah dengan kota – kota lainya. Dari mulai macetnya jalan raya karena sibuknya para manusia yang katanya mempersiapkan hari raya.
Namun disisi pojokan keramain aku tersendiri ya tersendiri dan lagi – lagi asap putih yang keluar berkali – kali menemani akan kegelisahanku, Kegelisahan akan prilaku manusia munkin juga termasuk aku menjadikan malam yang harusnya menghantarkan manusia ke titik fitrah sebagai ajang kesombongan dan pagelaran panggung – panggung nafsu.
Allah…..
Semoga aku dan kalian tak menjadi lupa akan apa yang harus kita ingat
Semoga aku dan kalian tak menjadi manusia lupa diri
Semoga aku dan kalian tergerak hati dan raga menjadi manusia yang peduli
Semoga aku dan kalian menjadi manusia yang dirindukan baginda Nabi dan sang ilahi robi…
Aaammmiiiinn…
Aminnnnnnn